
Aku mengenal band ini dari seorang
teman. Ketika dia mulai terbuka padaku, aku merasakan ada beberapa lagu yang
sangat mencerminkan dirinya. Seperti sebuah lagu yang bercerita tentang
kemurnian seorang anak kecil. Temanku ini sangat menyukai lagu ini karena dia
sangat menyukai anak kecil. Lagu berikutnya yang mencerminkan dirinya adalah
lagu yang menceritakan tentang akibat perceraian orang tua. Aku pernah
melihatnya menyanyikan lagu itu dan aku merasakan sakit yang ia rasakan. Aku
menahan diri untuk tidak mengusap air matanya atau memeluknya. Tergambar jelas
rasa sakit yang teramat sangat di raut mukanya. Seketika itu, aku memutuskan
untuk menjadi bahu yang bisa digunakannya untuk bersandar. Meskipun akhirnya
aku jatuh lebih dalam.
Awalnya aku tidak begitu mengerti ketika membuka sebuah akun jejaring sosialnya, dia sangat menyukai sebuah lagu dari band ini. Lagu ini merupakan cover album dari sebuh band lawas yang cukup terkenal di masanya. Setelah beberapa bulan, seperti tersadar dari mimpi, lagi ini tentangnya dan kekasihnya. Ketika dia harus merantau, dia ingin kekasihnya tersebut tetap setia. Tanpa sepengetahuannya, aku berkomunikasi dengan kekasihnya tersebut. Puzel pun tersusun dengan sempurna.
Aku merasa kasihan padanya. Aku
tetap berusaha menjadi bahu untuknya. Tetapi aku bukan tokoh penting dalam
kisahnya. Aku hanyalah penonton yang merasakan chemistry dari film yang
diputar. Setiap aku mendengarkan lagu-lagu itu kembali, film tentangnya selalu
terputar kembali. Aku masih hafal cita-citanya, pendapat orang tentangnya,
betapa jahilnya dia, betapa sakitnya dia baik fisik maupun psikis. Dia kecewa
pada band indi yang merubah aliran musiknya ini ketika mulai terkenal.
Aku mengenal kerasnya hidup di
kota metropolitan dari cerita-ceritanya. Bagaimana anak sekolah mempersiapkan
senjata untuk tawuran. Bagaimana dia dan kawan-kawannya mengamen untuk
mengumpulkan uang karena ingin berlibur ke luar kota.
Untukmu yang sudah menorehkan sebuah kisah di hidupku. Terima kasih
kawan. Sebuah cita-cita akan sia-sia ketika kamu tidak mempersiapkannnya dari
sekarang. Jangan hanya mengikuti arus kehidupan, buatlah arusmu sendiri. Aku
tunggu kabar baik darimu 5 tahun lagi J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar